Rabu, 19 November 2014

strategi quantum learning



PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang Masalah
Pendidikan anak usia dini (PAUD) atau usia pra sekolah adalah masa dimana anak belum memasuki usia pendidikan formal. Rentang usia dini merupakan saat yang tepat dalam mengembangkan potensi dan kecerdasan anak. Pengembangan potensi anak secara terarah pada rentang usia tersebut akan berdampak pada kehidupan masa depannya, sebaliknya pengembangan potensi anak yang asal – asalan akan berakibat pada potensi anak yang jauh dari harapan. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah salah satu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Akan tetepai didalam proses belajar mengajar pendidikan anak usia dini harus menyesuaikan dengan aspek-aspek pendidikan pada anak usia dini.
 Pada usia dini ( 0-8) tahun merupakan masa emas, dimana pada masa ini anak usia dini mengalami lompatan perkembangan dan merupakan saat yang tepat untuk membangun seluruh aspek kepribadian anak usia dini tersebut. Massa anak-anak ini merupakan penanaman dasar kepribadian yang akan terbangun untuk sepanjang usianya. Tidak ada pengalaman anak yang terhalang, melainkan hanya tertutupi sehingga kepribadian anak perlu dilatih dan dikembangkan. Di dalam pembelajaran anak perlu memperhatikan kenyamanan dan kesenangan peserta didik ataupun anak usia dini tersebut, sehingga peserta didik merasa senang dan nyaman ketika dalam belajar.


2.      Rumusan Masalah
                        Berdasarkarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas , rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut;
a.       Apa  pengertian Quantum Learning?
b.      Bagaimana penerapan Quantum Learning Dalam Penerapan Anak Usia Dini?
c.       Apa manfaat strategi didalam quantum learning anak usia dini?

3.      Tujuan dan kegunaan pembuatan makalah
Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas, tujuan dan kegunaan makalah ini sebagai berikut:
a.       Mengetahui pengertian quantum learning.
b.      Mengetahhui penerapan quantum Learning dalam pembelajaran anak usia dini
c.       Mengetahui manfaat strategi didalam quantum learning anak usia dini?



MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING
1.         Pengertian Quanttum Learning
            Quantum adalah interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya.[1] Sedangkan learning memiliki  makna “belajar”.
Quantum learning adalah seperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti efektif secara umum. Quantum lerning.[2] Quantum learning ini menggabungkan sugestologi, teknik pemercepatan belajar, neurolinguistik dengan teori, dan keyakinan. Adapun konsep-konsep kunci dari berbagai teori, dan strategi belajar yang lain, seperti:
a.       Teori otak kanan
Otak dibagi menjadi belahan kanan dan belahan kiri dan masing-masing belahan bertanggung jawab terhadap cara berfikir, dan masing-masing mempunyai spesialisasi dalam kemampuan-kemampuan tertentu.
Otak kiri
Otak kanan
Logis
Sekuensial
Linier
Rasional
Acak
Tidak teratur
Intuitif
Holistik
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa orang yang menggunakan kedua belah otak ini cenderung seimbang dalam setiap aspek kehidupan.[3]
b.      Teori otak (3in 1)
c.       Pilihan modalitas ( visual, kinestetik, auditorial)
d.      Pendidikan holistik
e.       Belajar dengan simbol
f.       Permainan [4]
Quantum learning ini menyatakan kesadaran bahwa belajar ini hanya soal apa yang dipelajari, melainkan juga soal mengapa dan bagaimana mempelajarinya. Quantum learning memberikan kiat-kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Dengan demikian, pembelajaran Quantum learning dapat dikatakan sebagai model pembelajaran untuk membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan bagi peserta didik.
Didalam buku quantum learning, Bobbi DePorter dan Mike Hernacki menjelaskan informasi gaya belajar yanmg mencakup bidang dan ketrampilan, yaitu: [5]
a)      Bersikap positif
b)      Termotifasi
c)      Menemukan cara belajar
d)     Menciptakan lingkungan belajar yangsempurna
e)      Membaca dengan cepat
f)       Membuat catatan ynag efektif
g)      Mempelajari teknik menulis yang canggih
h)      Berfikir kreatif
i)        Mengembangkan hafalan yang menakjubkan.

2.    Faktor-Faktor Pembelajaran Quantum Learning pada Anak Usia Dini
a.    Gaya belajar
Gaya belajar adalah cara yang lebih disukai dalam melakukan kegiatan berfikir, memproses dan mengerti suatu informasi. Hasil riset menunjukkan bahwa murid yang belajar dengan menggunakan gaya belajar mereka yang dominan, saat mengerjakan tes, akan mencapai nilai yang jauh lebih tinggi dibandingkan bila mereka belajar dengan gaya yang mereka tidak sukai.[6] Di amerika para guru menyadari bahwa setiap orang mempunyai cara yang optimal dalam mempelajari informasi baru. Jika murid-murid ini diajar dengan metode standar, kemungkinan kecil mereka dapat memahami apa yang diberikan. Mengetahui gaya belajar yang berbeda ini telah membantu para gurudimana pun untuk mendeteksi semua murid hanya dengan menyampaikan informasi dengan gaya yang berbeda.[7]
Pendekatan-pendekatan dalam gaya pembelajaran, yaitu:
a)      Pendekatan berdasarkan preferensi sensor: visual, auditori dan kinestetik. Dari hasil survei dikatakan bahwaterdapat 29% orang visual, 34% auditori, 37% kinestetik.
b)      Profil kecerdasan, dikembangkan oleh Howard Gardener. Menurut Gardener, manusia mempunyai delapan kecerdasan, yaitu: linguistik, logika, interpersonal, intrapersonal, musik, naturalis, spesial dan kinestetik.
c)      Preferensi kognitif, dikembangkan oleh Dr. anthony Greogle, greogle membagi kemampuan mental menjadi empat katagori, yaitu: konkret-skuensial, abstrak-skuensial, konkret-acak dan abstrak-acak.[8]

b.   Lingkungan Belajar yang Tepat
Lingkungan yang nyaman dan santai akan memudahkan untuk mengembanmgkan dan mempertahankan sikap juara, dan sikap juara akan menghasilkan peserta didik yang berhasil. Bagi pelajar quantum, faktor-faktor penataan lingkungan sekitar sangatlah penting untuk menciptakan lingkungan yang optimal, baik secara fisik ataupun mental.
a)      Iringan musik
Musik sangatlah penting untuk lingkungan quantum learning karena musik sebenarnya berhubungan dan memengaruhi kondisi fisiologi peserta didik. Selama melakukan pekerjaan mental yang berat, tekanan darah dan denyut jantung akan meningkat, dan otot-otot menjadi tegang, Dr. george losanovmendapatkan bahwa musik adalah kuncinya karena relaksasi yang diiringi dengan musik membuat pikiran selalu siap dan konsentrasi.[9]
b)      Tanda-Tanda Positif
Tanda-tanda ini digunakan untuk merangsang visual yang mengingatkan untuk menjadi oarang yang berhasil. Dan tanda-tanda positif tersebut biasanya dipasang pada dinding-dinding ketika berada di saat-saat puncak. Sehingga akan selalu termotifasi dan semangat untuk belajar.

c.    Fisik dan kreatifitas
Orang yang kreatif slalu ingin tahu, slalu mencoba, senang bermain-main, intuituf. Orang kreatif menggunakan pengetahuan yang kita semua memiliki dan membuat lompatan yang memungkinkan mereka memandang segala sesuatu dengan cara-cara yang baru.
a)      Kreatifitas dengan Permainan-Permainan Mental
Otak merupakan bagian lain dari tubuh, otak adalah penentu kualitas diri manusia dengan fungsi rasional logis, fungsi emosional intuitif, dan fungsi spirituial yang membedakannya dari organ lain.[10] Perlu kita ketahui bahwa otak pria berbeda dengan otak wanita, seperti yang dijelaskan oleh Lounann Brizendine, M.D, seorang dokter nouropsikiater di unuversity of California, San Fransisco Amerika Serikat yang menyatakan bahwa: inplus-inplus yang didapat itu sendiri-sendiri dan anak perempuan terlahir dalam keadaan tertata sebagai anak perempuan dan anak laki-laki sudah tertata sebagai laki-laki. Otak mereka berbeda pada saat dilahirkan. Otak merekalahyang mendorong inplus, nilai, dan keberadaan sejati mereka. Tulis Brizendine.[11]
Banyak ahli saraf mengatakan bahwa minat anak laki-laki dan perempuan pada masa kanak-kanak, pubertas dan dewasa menunjukkan perbedaan yang nyata. Pada masa kanak-kanak anak laki-laki memiliki minat yang besar pada kemenangan , gerakan, pengejaran benda, permainan eksploratif, dan kasar dengan sesama lelaki. Sedangkan anak perempuan memiliki minat yang besar pada aktivitas bermain dan bersenang-senang dengan sesama perempuan, bukan dengan anak laki-laki. Sementara pada masa pubertas , anak perempiuan lebih berminat pada daya tarik seksual dan cenderung menghindari orang tua. Sedangkan anak laki-laki lebih minat pada penguasaan wilayah, interaksi sosial, fantasi seksual, tidur malam dan bangun siang, serta menantang otoritas. Dan ketika masa dewasa , laki-laki dewasa lebih mencurahkan perhatian pada pekerjaan, karier, dan uang. Sedangkan perempuan dewasa lebih banyak memusatkan perhatian mereka pada menemukan pasangan hidup, cinta dan kasih sayang, maupun penghargaan.[12] Didalam buku quantum learning karya bobbi deporter & mike hearnacki dijelaskan berlatih kreativitas dengan permainan mental sebagai berikut ;
·         Pikirkanlah penggunaan kembali barang-barang lama.
·         Lihatlah kejadian sehari-hari, dan susun uraian kisah tentang peristiwa-peristiwa yang memunculkannya
·         Isilah teka-teki silang dan perm,ainan-permainan kata lainnya.
·         Temukanlah pribahasa-pribahasa yang dapat anda gunakan untuk menjelaskan sesuatu kepada seseorang.
·         Pikirkanlah berbagai cara untuk mengatakan hal yang sama.
·         Tontonlah acara televisi dengan mematikan suaranya dan mencoba perkirakan apa yang dikatakan orang dalam acara tersebut.[13]

3.    Implementasi Quantum Learning dalam Pembelajaran Anak Usia Dini
Implementasi quantum learning dilakukan guna membentuk sebuah belajar nyaman dari sistem pembelajaran pada umumnya. Quantum learning didasarkan pada metode yang berakar dari upaya Dr. George Lozanov, seorang pendidik berkebangsaan Bulgaria yang bereksperimen dengan apa yang disebutnya sebagai “sugestology” atau “ suggesto-pedia” . prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar dan setiap detail apapun memberikan sugesti positif ataupun negatif.
Implementasi didalam pembelajaran berbasis quantum learning didalam pendidikan anak usia dini, yaitu:
1)      Guru memberikan rangsangan atau stimuli kepada anak didalam setiap melakukan pembelajaran, terutama menyangkut kinerja otak, karena otak manusia mempunyai tiga bagian dasar, yang seluruhnya dikenal sebagai “ otak Truine” ( tree in one), yang meliputi batang atau otak reptil yang berkaitan dengan insting mempertahankan hidup, dorogan untuk mengembangkan spesies. Perhatiannya adalah pada makan, tempat tinggal, reproduksi dan perlindungan wilayah.
Sistem limbik atau otak mamalia. Fungsinya bersifat emosional dan kognitif. Yaitu menyampaikan perasaan, pengalaman menyenangkan dan kemampuan belajar. Bagian yang terakhir yaitu neokorteks atau otak berfikir berfungsi sebagai penalaran, berfikir intelektual, bahasa dan kecerdasan yang lebih tinggi.[14]
2)      Lingkungan belajar yang tepat
Lingkungan belajar yang tepat menciptakan suauan yang nyaman dan santai dan dengan mendengarkan musik untuk selalu menjaga konsentrasi, gunakan pengingat visual untuk menjaga sikap positif yang sudah tertanam serta berinteraksi dengan lingkungan untuk menjadi pelajar yang baik.[15]
Dapat disimpulkan kedalam implementasi anak usia dini bahwa lingkungan belajar di ruang lingkup pembelajaran harus ditata semenarik mungkin, dan nyaman bagi anak usia dini.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penataan lingkungan ini menyangkut:
a)      Warna dinding yang menimbulkan rasa nyaman bagi anak usia dini.
b)      Ornamen-ornamen didalam ruangan atau diluar ruangan di desain semenarik mungkin dengan minat anak usia dini
c)      Adanya tanaman dan musik di setiap ruangan agar anak nyaman ketika belajar ataupun bermain.
3)      Guru harus memiliki tema yang berbeda dan inovatif didalam pembelajaran anak usia dini sesuai manfaat dan kebutuhan anak usia dini. Didalam quantum learning membahas tentang suatu motivasi, mengetahui langkah-langkah menumbuhkan minat dalam segala sesuatu, mengetahui seluk beluk belajar aktif dan meningkatkan kualitas hidup bagi anak  usia dini.
4)      Memupuk sikap juara
Sebagai guru pendidik anak usia dini, hal terpenting lainnya yaitu harus memiliki cara mendukung anank ketika anak mengalami kegagalan didalam belajar. Belajar adalaah menyerap dan mengolah informasi.dan selalu bersikap positif untuk menuju sebagai sang juara.
5)      Menumbuhkan gaya belajar yang nyaman didalam pembelajaran
Gaya belajar adalah kombinasi dari menyerap, mengatur da mengolah informasi. Cara belajar untuk menyerap informasi yaitu Visual,  auditorial, kinestetik. Setiap anak didik mempunyai kecenderungan belajar atau bermain yang berbeda-beda, sehingga sebagai guru tinggal mengarahkan anak kedalam setiap pembelajaran.
Sehingga didapatkan pembelajaran anak usia dini secara optimal.
4.      Manfaat Quantum learning
a)      Sikap positif
b)      Motivasi
c)      Ketrampilan belajar seumur hidup
d)     Kepercayaan sendiri
e)      Sukses
Adapun manfaat quantum learning didalam pembelajaran anak usia dini yaitu:
a)      Menumbuh kembangkan mental anak dimasa emas
b)      Membuat suasana pembelajaran  menjadi menyenangkan dan nyaman
c)      Meningkatkan daya pikir kreativitas seorang peserta didik.
d)     Pemberian sikap positif  dalam pembelajaran AUD,
e)      Memaksimalkan kekuatan pikiran dalam pembelajaran AUD
f)       Kekuatan AMBAK dalam pembelajaran AUD
g)      Lingkungan belajar yang tepat untuk pemebelajaran AUD,
h)      Memupuk sikap juara dalam pembelajaran AUD
i)        Menemukan gaya belajar AUD
j)        Menumbuhkan jiwa kreatif AUD.

                                                                    

    
PENUTUP
1.      KESIMPULAN
Dari teori quantum learning karya Bobby DePorter & Mike Hernacki, menunjukkan bahwa teori quantum learning sesuai dengan pembelajaran anak usia dini (AUD), hal ini bisa dilihat dari teori quantum learning dapat dipakai dalam pembelajaran AUD melalui proses analisis dan adaptasi dengan teori pembelajaran Anak Usia Dini, yaitu ;
a.       Menumbuh kembangkan mental anak dimasa emas
b.      Membuat suasana pembelajaran  menjadi menyenangkan dan nyaman
c.       Pemberian sikap positif  dalam pembelajaran AUD,
d.      Memaksimalkan kekuatan pikiran dalam pembelajaran AUD
e.       Kekuatan AMBAK dalam pembelajaran AUD
f.       Lingkungan belajar yang tepat untuk pemebelajaran AUD,
g.      Memupuk sikap juara dalam pembelajaran AUD
h.      Menemukan gaya belajar AUD
i.        Menumbuhkan jiwa kreatif AUD.

                                       DAFTAR PUSTAKA
De porter,Bobbi dan Mike Hernacki. 2013. Quantum Learning.Bandung. Mizan Pustaka.
Bobbi Deporter,dkk. 2007. Quantum Teaching. Bandung. Mizan Pustaka.
Gunawan, Adi W. 2003. Genius Learning Strategy.Jakarta. Gramedia Pustaka Utama
Iriyanto. 2012. Learning Metamorphosis. Jakarta. Esensi



[1] Bobbi Deporter,dkk, Quantum Teaching, PT mizan pustaka, Bandung, 2007, hlm.5
[2] Bobbi Deporter dan Mike Hernacki, Quantum Lerning, PT mizan pustaka, Bandung , 2013, hlm. 14
[3] Ibid,.. hlm.38
[4] Ibid, ..hlm.16
[5] Bobbi Deporter dan Mike Hernacki, Quantum Lerning,.. hlm. 12
[6] Adi W. Gunawan, Genius Learning Strategy, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004, hlm. 139
[7] Bobbi Deporter dan Mike Hernacki, Quantum Lerning,.. hlm. 110
[8] Adi W. Gunawan, Genius Learning,..hlm. 142
[9] Bobbi Deporter dan Mike Hernacki, Quantum Lerning,.. hlm. 72
[10] Iriyanto, Learning Metamorfosis, Esensi, Jakarta, 2012, hlm. 24
[11] Ibid …, hlm.25
[12] Iriyanto, Learning …, hlm.26-27
[13] Bobbi Deporter dan Mike Hernacki, Quantum Lerning,.. hlm. 320
[14] Ibid., hlm.28
[15] Ibid,…hlm.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Strategi Branding Enterpreneur / strategi merek pada pendidikan

Strategi Branding Enterpreneur

  Strategi Branding Enterpreneur Silahkan akses di artikel saya yang terbit di jurnal golden age pendidikan anak usia dini universitas islam...