Minggu, 15 April 2018

Gerak Dasar (Berjalan ke samping dan ke depan, Berlari; Melompat tanpa gerak awalan;melompat dengan gerak awalan; melempar; pembentukan togok, lengan, bahu dan kaki)

Gerak Dasar
(Berjalan ke samping dan ke depan, Berlari; Melompat tanpa gerak awalan;melompat dengan gerak awalan; melempar; pembentukan togok, lengan, bahu dan kaki) 

A.    Berjalan
Berjalan dapat diartikan sebagai perpindahan berat badan dari satu kaki ke kaki yang lain dengan salah satu kaki tetap kontak dengan tempat bertumpunya sepanjang kegiatan itu berlangsung. Masing-masing tungkai akan bergerak bergantian antara fase bertumpu dan fase mengayun. Tumit akan menyentuh lantai terlebih dahulu pada saat tungkai belakang mendorong, perpindahan berat badan ke tungkai depan. Badan dicondongkan kedepan setelah kaki depan menyentuh lantai. Berat badan akan dipindahkan mulai dari tumit kebagian lurus telapak kaki, kemudian keujung telapak kakidan selanjutnya ke semua jari kaki. Daerah tumpuan antara kakikiri dan kaki kanan (kedua sejajar dan ujung jari lurus) berjarjaarak kira-kiraa selebar bahu, kedua lengan diayun secara berirama berlawanan dengan kedua tungkai. Lengan kanan dan tungkai kiri mengayun ke depan dan lengan kiri bergerak kedepan dengan tungkai kanan.[1] Gerakan berjalan merupakan gerakan dengan koordinasi tinggi yang dikontrol oleh susunan saraf pusat yang melibatkan sistem yang sangat kompleks.[2] Pada perkembangan motorik anak, sekitar usia 3 tahun anak sudah dapat berjalan secara otomatis bahkan pada alas yang tidak rata sudah dapat berjalan tanpa kesukaran. Sekitar 4 tahun anak hampir menguasai cara berjalan orang dewasa. Usia 5 tahun anak sudah terampil menggunakan kakinya untuk berjalan dengan berbagai cara, seperti maju dan mundur, jalan cepat dan pelan-pelan, melompat dan berjingkrak, berlari ke sana ke mari, memanjat, dan sebagainya yang semuanya dilakukan dengan lebih halus dan bervariasi.[3] Sesuai dengan bertambahnya berat badan sebagian besar merupakan akibat bertambahnya jaringan urat daging sehingga keadaan jasmani anak menjadi stabil dan lebih kuat. Sebagai bertambahnya suatu zat seperti lemak dalam sungsum tulang belakang dan urat saraf (myelin), dalam susunan ini maka kecakapan motorik bertambah banyak . pada usia lima tahun keseimbangan badan sudah berkembang cukup baik, anak sudah pandai berjalan, dapat naik tangga, meloncat dari tanah dengan kedua kakinya bersama-sama dan sering juga sudah dapat bersepeda.[4]
       Menurut Elizabeth B. Hurlock pada bukunya dijelaskan pada keterampilan kaki, sekali-kali anak dapat berjalan, ia mengalihkan perhatian untuk mempelajari gerak-gerakan yang menggunakan kaki, pada usia lima atau enam tahun ia belajar melompat dan berlari cepat. Mereka sudah dapat memanjat, antara usia tiga dan empat tahun, anak naik sepeda roda tiga dan berenang dapat dipelajari. Keterampilan kaki lalinnya adalah lompat tali, keseimbangan tubuh dalam berjalan di atas dinding atau pagar, sepatu roda, bermain sepatu es dan menari.[5]
Gerak dasar berjalan mempunyai banyak kombinasi, seperti: [6]
1.      Berjalan kedepan
Pada waktu berjalan posisi badan tegak, dada dibuka, perut agak ditarik kedalam supaya rata, kepala tegak, pandangan kedepan. Tangan diayunkan dari belakang ke depan lemas dengan siku agak dibengkokkan di samping badan. Mula-mula langkah kaki kiri ke depan dengan ibu jari kaki kiri lurus dan lutut agak dibengkokkan, tangan kanan ayunkan dari belakang ke depan, siku agak dibengkokkan, tangan kiri agak diayunkan ke belakang dengan siku agak dibengkokkan. Setelah kaki kiri kontak dengan tanah/lantai, segera langkahkan kaki kanan dari belakang ke depan kaki kiri, tangan kiri diayunkan dari belakang ke depan dan tangan kanan diayunkan dari depan ke belakang, demikian seterusnya. Yang pelu dperhatikan pada waktu melangkah kaki melangkah ke depan, yang pertama kali terkena tanah adalah tumit, kemudian pindahkan berat badan melalui ibu jari kaki, serta telapak kaki lurus kedepan. Selain dari itu pada waktu melangkah ibu jari kaki dibantu dengan jari-jari kaki yang lainnya agak ditolakkan, dan gerakan melayangnya dimulai dari pangkal paha.
2.      Berjalan kesamping
Dari permulaan sikap berdiri tegak, langkahkan kaki kiri kesampin kiri, setelah kaki kiri kontak dengan tanah segera kaki kanan melangkahkan ke samping kiri rapatkan pada kaki kiri, demikian seterusnya  dan apabila berjalan ke samping kanan langkahkan dulu kaki kanan disusul dengan kaki kiri dilangkahkan ke samping kanan dan dirapatkan pada kaki kanan, pandangan tetap kedepan.

B.     Berlari
Berlari merupakan kelanjutan gerak dari berjalan dan memiliki ciri khusus pada fase melayang di udara (tidak bertumpu)  dari salah satu kaki.
Pada saat tanpa tumpuan, gerakan akan menjadi kurang seimbang dibanding dengan berjalan maka pada berlari sangat diperlukan upaya kontrol tubuh yang besar. Jogging merupakan istilah yang lebih popular bila dibandingkan dengan berlari, umumnya lebih lembut, lebih memantul, serta langkah yang lebih pendek. Pada saat badan si anak diarahkan dengan lebih cepat maka terjadi masa layang yang lebih lama disertai dengan langkah yang panjang dan pantulan yang lebih berkurang. pada usia 5 tahun, umumnya mereka sudah mampu menunjukkan gaya berlari yang sudah baik. Mereka juga mampu menampilkan kemampuan berlarinya dengan mengubah arah dari garis yang lurus atau dengan cara jogging (menggerakkan sebagian anggota tubuh).[7]
Pencapaian perkembangan gerak berlari pada anak kecil adalah sebagai berikut:[8]
1.      Pada umur 2 sampai 3 tahun anak-anak mulai mampu berlari agak lancar, tetapi kemampuan kontrol untuk berhenti dan berputar dengan cepat masih belum baik.
2.      Pada umur antara 4 sampai 5 tahun, kemampuan kontrol untuk mengawali gerakan, berhenti, berputar dan cepat semakin meningkat menjadi lebih baik.
3.      Pada umur antara 5 sampai 6 tahun keterampilan motorik pada umumnya sudah dikuasai oleh anak sehingga ia mampu menggunakan keterampilan berlari secara efektif di dalam aktivitas bermain.
Dari ketiga uraian diatas, berlari pada anak usia dini dimulai ketika umur dua tahun akan tetapi kemampuan kontrol gerak berlari belum seimbang, dengan berjalannya waktu menginjak usia empat tahun anak sudah mempunyai keterampilan yang cukup untuk menunjang perkembangan motorik kasar anak yang mana anak sudah mampu untuk berhenti, berputar setelah anak berlari dan kemampuan anak menyerupai orang dewasa dimulai pada usia lima tahun dengan mengikuti berbagai permainan yang menggunakan motorik kasar terutama berlari. Dari sini pula peran orangtua dan pendidik diperlukan guna tercapainya perkembangan motorik agar lebih optimal.
         Sekitar bulan ke-18 anak mencoba untuk lari, tetapi gayanya masih menyarupai gaya berjalan. Pada usia 2 atau 3 tahun anak betul-betul dapat lari, tetapi ia belum mampu untuk berhenti dengan cepat atau untuk membalik. Pada usia 4 sampai 5 tahun anak sudah dapat lari, berhenti dan berputar membalik. Sekitar usia 5 atau 6 tahun anak sudah dapat lari seperti orang dewasa dan dapat menggunakan kemampuannya ini dalam aktivitas-aktivitas permainannya. [9]
Dibawah ini merupakan tabel perkembangan motorik masa anak-anak awal menurut Roberton dan Halveron:[10]
Usia/Tahun
Motorik Kasar
Motorik Halus
2.5-3.5
Berjalan dengan baik; berlari lurus kedepan; melompat
Meniru sebuah lingkaran; tulisan cakar ayam; dapat makan menggunakan sendok; menyusun beberapa kotak.
3.5-4.5
Berjalan dengan 80% langkah orang dewasa; berlari 1/3 kecepatan orang dewasa; melempar dan menangkap bola besar, tetapi lengan masih kaku
Mengancingkan baju; meniru bentuk sederhana; membuat gambar sederhana.
4.5-5.5
Menyeimbangkan badan di atas satu kaki; berlari jauh tanpa jatuh ; dapat berenang dalam air yang dangkal.
Menggunting; menggambar orang; meniru angka dan huruf sederhana; membuat susunan yang kompleks dengan kotak-kotak.

Karakteristik bentuk gerakan berlari yang mula-mula bisa dilakukan oleh anak-anak adalah sebagai berikut:[11]
1.      Gerakan langkah masih terbatas rentangnya.
2.      Ayunan lengan tangan sebatas siku dan arahnya tidak sepenuhnya ke depan dan kebelakang melainkan cenderung kearah samping.
Penekanan gerak dasar berlari pada anak usia taman kanak-kanan adalah pada kreativitas anak. Misalnya , pada waktu berlari, telapak kaki yang bertumpu pada tanah harus lurus, ayunkan tangan mengarah ke depan, artinya tidak menyilang atau masuk kedalam ataupun mengarah keluar. Kesalahan-kesalahan ini harus segera diperbaiki agar tidak menjadi kebiasaan. Latihan gerak dasar berlari bagi anak usia taman kanak-kanak dapat dilakukan dengan cara berlari ditempat, berlari kedepan, kesamping, kebelakang dan serong disertai dengan variasi dan kombinasi kecepatan dan jarak sesuai kemampuan anak, misalnya:[12]
1.      Berlari ditempat pelan-pelan, kemudian agak cepat
2.      Berlari kedepan pelan-pelan, kemudian cepat.

C.    Melompat
Melompat berasal dari kata dasar lompat yang berarti suatu gerakan mengangkat tubuh dari suatu titik ke titik lain yang lebih jauh atau tinggi dengan ancang-ancang lari cepat atau lambat dengan menumpu satu kaki dan  mendarat dengan kaki/anggota tubuh lainnya dengan keseimbangan yang baik. Sebelum anak diajarkan melompat maka anak dibekali pemahaman tentang arti melompat.[13]
Bagi anak usia taman kanak-kanak, latihan gerak dasar melompat dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya, yaitu:[14]
1.      Melompat tanpa gerak awalan
a.       Tolak dengan dua kaki
Sikap pemulaan:
       Berdiri tegak, kedua kaki rapat atau agak rapat, kedua tangan disamping badan. Gerakannya sambil membengkokkan lutut ke depan, tumit dianggkat kemudian sambil menolakkan ke dua kaki ke atas depan, kedua tangan diayunkan dari belakang ke depan atas melewati samping badan. Pada waktu mendarat atau jatuh pada kedua kaki lutut di tekuk supaya mengeper, kedua tangan kedepan, berat badan kedepan atau pada kedua ujung kaki, pandangan ke depan.
b.      Tolakan dengan satu kaki
Sikap pemulaan:
       Berdiri dengan salah satu kaki di depan (kiri) lurus, kaki yang lainnya (kanan) di belakang dengan lutut agak ditekuk ke depan, kedua tangan ke belakang, berat badan berada pada kaki kanan.
Gerakannya bersamaan dengan mengayunkan kaki kanan ke atas depan, kaki kiri ditolakkan ke atas depan menyusul kaki kanan, kedua tangan diayunkan dari belakang ke depan atas melalui samping badan. Pada waktu badan melayang di udara, kedua kaki dirapakan, jatuh atau mendarat pada kedua kaki (ujung kaki) dengan lutut ditekuk badan mengeper, kedua tangan ke depan, berat badann agak kedepan atau pada kedua ujung kaki.

2.      Melompat dengan gerakan awalan
Cara melakukan gerakan dasar melompat dengan menggunakan gerakan awalan adalah sama seperti pada melompat tanpa gerakan awalan. Hanya saat sebelum melakukan tolakan didahului dengan lari dulu beberapa langkah (3,5,7 langkah atau lari secepatnya, sesuai dengan tingkat kemampuan anak) tepat pada batas melakukan lompatan, baru anak melakukan tolakan dengan dua kaki atau dengan satu kaki sesuai dengan tugas yang harus dilakukannya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
a.       Pelaksanaan latihan melompat harus dilakukan pada bak lompatan yang berisi pasir yang gembur atau lunak agar tidak membahayakan anak-anak. Jika hanya sekedar melmpat saja untuk melihat cara melompat dan jatuhnya maka dapat dilakukan pada tempat yang lunak. Jangan sekali-kali dilakukan di tempat yang keras.
b.      Guru harus mengawasi setiap anak yang melakukan latihan. Bila ada kecelakaan maka guru harus meberikan pertolongan dengan cepat serta tepat pada waktunya.
c.       Segera perbaiki bila ada anak yang salah melakukannya.
d.      Apabila anak-anak telah benar-benar menguasai keseimbangan maka coba berikan berbagai variasi dan kombinasi di dalam melakukan lompatan.

D.    Melempar
       Melempar adalah gerakan mengarahkan satu benda yang dipegang dengan cara memngayun tangan ke arah tertentu. Gerakan ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan tangan dan lengan serta memerlukan koordinasi beberapa unsur gerakan.  Misalnya, lengan dengan jari yang harus melepaskan benda yang dipegang pada saat yang tepat. Untuk melakukannya dengan baik maka anak mmerlukan kordinasi gerak yang baik dengan gerakan bahu, togok, dan kaki.[15]
       Gerakan melempar merupakan gerak manipulatif dengan pergerakan yang sangat rumit karena memerlukan koordinasi struktur anatomis. Ada banyak pola dalam cara melakukan lemparan seperti dari atas kepala, dada, dari bawah lengan (di bawah ketiak, dengan tangan di atas bahu) tetapi pembahasan ini terbatas pada salah satu cara lemparan yang paling umum, yaitu: pergerakan dengan cara tangan di atas bahu. Lemparan ini dapat dibagi menjadi tiga tahap: [16]
1.      Tahapan yang berkenaan dengan persiapan; terdiri dari semua pergerakan yang menjauh dari proyeksi garis yang diharapkan;
2.      Tahap pelaksanaan terdiri dari semua pergerakan saat melakukan lemparan ke arah yang dituju;
3.      Tahap gerak lanjut (follow through) terdiri dari semua pergerakan yang diikuti dengan pelepasan gerakan untuk kembali pada sikap semula.

       Gerakan melempar mulai bisa dilakukan oleh anak usia kurang lebih 2 tahun, tetapi gerakannya masih kaku dan koordinasinya belum baik. Penempatan posisi kaki dan togok masih belum benar dan cenderung seperti berdiri biasa. Gerakakn terbatas pada ayunan lengan dan sedikit gerakan badan.
       Untuk mengajarkan gerakan dasar melempar kepada anak usia dini atau usia taman kanak-kanak, terlebih dahulu guru memahami dan menguasai prosedur melakukan gerakan melempar tersebut serta konsep cara melakukannya.
Gerakannya:
       Pada waktu bola akan dilempar, tangan kanan yang memegang bola diayunkan ke samping ke beakang, kemudian dari belakang bola dilempar dengan menggerakan tangan dari belakang melalui atas kepala dan kedepan. Selanjutnya bola dilepas pada saat tangan lurus dan berat badan pada  kaki kiri (jika melempar jauh) bersamaan dengan badan dilonjakkan keatas ke depan dan kaki kanan ditolakkan ke atas depan. Mendarat pada kaki kanan, kaki kiri tergantung lemah di belakang , pandangan mengikuti arah jalannya bola. Jadi, haal penting yang harus diperhatikan oleh guru pada waktu anak melempar, antara lain mengenai sikap berdiri pada saat akan melempar, perpindahan berat badan waktu akan melempar bola, dan gerakan lanjutan dari  lemparan bola tersebut. Untuk melakukan kegiatan dasar melempar, anak-anak boleh diberi tugas berbagai ragam melempar bola, seperti berikut:[17]
1.      Melempar sejauh-jauhnya melalui atas kepala.
2.      Melempar ke sasaran yang telah ditentukan.
3.      Melempar dari samping.
4.      Mengglinding diatas tanah.
5.      Melempar dari belakang melalui bawah badan dan di samping badan.
6.      Melempar dengan dua tangan, baik melalui atas maupun melalui bawah badan
Kegiatan dasar melempar ini dapat dilakukan dengan bermain lempar tanggap bola berkelompok dengan berbagai gerakan melempar disetiap sesi permainannya, atau dapat dilakukan dengan bermain memasukkan bola atau benda kedalam keranjang dengan berbagai tekhnik melempar dan aturan melempar yang sudah disepakati.
Adapun contoh pola gerak melempar sesuai dengan rentang usia anak, sebagai berikut;[18]
Gambar 1
Perkembangan melempar pada anak usia 1 s/d 3 tahun
Gambar 2
Perkembangan melempar pada anak usia 3 s/d 4 tahun
Gambar 3
Perkembangan melempar pada anak usia 4 s/d 5 tahun
Gambar 4
Perkembangan melempar pada anak usia 5 s/d 6 tahun



Gambar 5
Perkembangan melempar pada anak usia 6 tahun ke atas
       Mengacu pada rangkaian gambar di atas, nampak bahwa perkembangan gerak melempar antara anak laki-laki dan perempuan berbeda. Artinya keterampilan gerak melempar pada anak laki-laki lebih cepat daripada perempuan. Umumnya pada usia 6 tahun anak laki-laki telah menguasai keterampilan melempar dengan gerak yang baik, namun pada anak perempuan baru dapat dikuasai keterampilan melempar setelah usia 9 tahun.[19]
Keterangan gambar:
Gambar 1 :
Pola gerakan masih masih kaku dan kordinasinya belum baik dan gerakannya hanya terbatas pada ayunan lengan dan sedikit gerakan badan.
Gambar 2 :
Gerakan melempar pada usia ini, putaran pinggul belum ada dan posisi kaki belum seimbang saat melempar.
Gambar 3 :
Pola gerakan badan berpindah, gerakan secara horisontal serta gerak melempar dengan lengan berpindah agak miring di atas bahu dan gerak melempar secara aktif pada lengan dan perluasan sikut, gerakan memutar panggul masih sedikit.
Gambar 4 :
Gerakan melempar ini langkah ke depan adalah bersifat sepihak saat melakukan gerak melempar dengan lengan disiapkan sambil dengan terayun sambil miring di atas bahu dengan membentuk gerak fleksi (gerak membengkokkan) pada sikut.

E.     Pembentukan togok, lengan, bahu, dan kaki
       Untuk dapat mengembangkan kemampuan fisik anak usia TK maka otot-otot tubuhnya perlu dibentuk terlebih dahulu agar mereka dapat membentuk posisi dan gerak anggota  tubuhnya (proprioseptik). Karena ujung-ujung syaraf yang sensitive terhadap rangsangan sensorik yang terletak pada otot-otot dan persendian maka persendian-persendian dari anggota tubuh pun harus dilatih supaya kuat dan  lemas agar dapat melakukan gerakannya dengan lancer. Oleh karena itu, didalam program pengembangan fisik anak usia TK, otot-otot togok, lengan, bahu, dan kaki perlu dibentuk terlebih dahulu. Demikian juga mengenai persendiannya.[20]
1.      Latihan gerak togok
a.       Gerakan membungkuk dan melentingkan badan
       Coba ikuti sikap pemulaan berikut. Berdirilah tegak, kedua kaki agak dibuka, dan letakkan kedua tangan di pinggang. Gerakkanlah dengan hitungan berikut:
Hitungan 1-2 :
Bungkuk-bungkukkan badan ke depan, usahakan kedua kaki/lutut teteap lurus.
Hitungan 3-4 :
Lenting-lentingkan ke belakang, kepala mengikuti gerakan badan, lutut tetap lurus. Lakukan secara berulang, antara 2-3 kali dalam seminggu.

b.      Meliuk-liukan badan
       Sikap pemulaan dengan berdiri tegak, kedua kaki agak dibuka, dan kedua lengan lurus ke atas disamping telingakepala, serta pandangan ke depan. Gerakan dengan hitungan berikut:
Hitungan 1-2 :
Cobalah meliuk-liukan badan kesamping kiri, kedua kaki tetap lurus, kedua lengan dan kepala mengikuti gerakan badan.
Hitungan 3-4 :
Lakukan arah kebalikannya. Lakukan gerakan tersebut berulangulang antara 2-3 kali dalam hitungan
c.       Memutar badan
       Lakukan sikap pemulaan dengan berdiri tegak, kedua kaki agak dibuka, kedua tagan di pinggang, dan pandangan kedepan. Gerakan dengan cara membungkukkan badan kedepan, kemudian putar kesamping kiri, kebelakang, ke samping kanan, dan kembali ke depan, kemudian kembali ke sikap semula. Setelah itu lakukan dengan arah kebalikannya (kearah kanan).
Pada saat memutar badan, usahakan kedua kaki tetap lurus, kepala memngikuti gerak badan, dan lekukan badan sejauh-jauhnya kedepan dan kebelakang. Lakukan gerakan ini dua kali kea rah kiri dan dua kali ke arah kanan.

2.      Latihan pembentukan gerak lengan, bahu  dan kaki
a.       Mengayun lengan kesamping kiri dan kanan
       Lakukan sikap pemulaan dengan berdiri tegak, kedua kaki agak dibuka, kedua lengan lurus kesamping kanan sejajar bahu. Gerakanlah dengan hitungan berikut:
 Hitungan 1 :
Ayunkan kedua lengan dari samping kanan ke samping kiri lurus melalui bawah depan badan
 Hitungan 2 :
Ayunkan kembali kedua dari samping kiri ke samping kanan lurus melalui bawah depan badan.
        Lakukan berulang-ulang sebanyak dua kali dalam 8 hitungan. Pada waktu mengayunkan kedua lengan kesamping kiri berat badan pindahkan ke kaki kiri, bila ke kanan berat badan ke kaki kanan, pandangan mengikuti gerakan ayunan lengan.
b.      Mengayun lengan ke depan dan ke belakang
       Lakukan sikap pemulaan dengan cara berdiri tegak, kedua kaki sedikit dijarangkan. Kedua lengan disamping badan, pandangan kedepan
Gerakanlah dengan hitungan berikut:
 Hitungan 1 :
Ayunkan kedua lengan ke depan lurus
 Hitungan 2 :

Ayunkan kembali kedua lengan dari depan ke belakang lurus melaluui bawah samping badan, lutut agak dibengkikkan.
Hitungan 3 :
Ayunkan kembali kedua lengan dari belakang kedepan lurus, melaluiu bawah samping badan
Hitungan 4 :
Ayunkan kembali kedua lengan dari depan kebelakang lurung, melalui bawah samping badan.
Demikian seterusnya, dan lakukan sebanyak duakali dalam 8 hitungan.

c.       Memutar lengan kedepan dan kebelakang
       Lakukan sika pemulaan dengan cara berdiri tegak, kedua kaki agak terbuka, kedua lengan samping badan dan pandangan kedepan. Gerakan dengan hitungan:
 Hitungan 1-4 :
Putar ke dua lengan ke depan lurus melalui atas kepala
 Hitungan 5-8 :
Putar kembali kedua lengan kebelakang lurus melalui atas kepala.
Lakukan gerakan tersebut sebanyak dua kali dalam 8 hitungan.
d.      Latihan mendorong benda yang tidak bergerak (tembok)
       Lakukan sikap pemulaan dengan cara berrdiri tegak, jaraknya kira-kira antara 40-50 cm dari dinding. Kedua telapak tangan ditempelkan ke tembok, kedua sikut dibengkokkan dan kepala hampir mendekati tembok. Gerakannlah dengan hitungan berikut. Dorong tembok sekuat-kuatnya sampai badan tegak kembali. Lakukan berulang-ulang sampai 2-8 kali.setelah itu lakukan dengan kedua lengan lurus dan berdirinya kira-kira 75 cm dari dinding tembok, gerakannya seperti diatas lakukan 2x8 kali.
e.       Dorong mendorong dengan teman
       Lakukan sikap permulaan dengan cara berdiri berhadapan, kedua lengan saling berpegangan pada pundak temannya, kaki kanan masing-masing anak melangkah ke belakang kira-kira 30 cm. gerakanlah dengan hitungan berikut. Lakukan saling mendorong setelah ada tanda  atau aba-aba. Setelah itu lalkukan dengan kedua lengan lurus, masing-masing kedua telapak tangan saling menempel.
f.       Loncat-loncat ditempat
       Lakukan sikap pemulaan dengan cara berdiri tegak, kedua kaki rapat, kedua tangan bebas atau disamping dada dan pandangan ke depan. Gerakanlah dengan cara berikut.
1)      Loncat-loncat ditempat sampai hitungan ke 8, kemudian loncat setinggi-tingginya ke atas. Pada saat badan berada di udara, segera putar badan kira-kira 90°, setelah itu mulai lagi loncat-loncot ditempat sampai hitungan 8, dan loncat lagi setingi-tingginya ke atas serta putar badan ke kanan 90°.
2)      Loncat-loncat ditempai sampai hitungan 8, kemudian        loncat setingi-tingginya ke atas. Pada saat badan  berada di udara, segera putar badan kira-kira 180°, setalah itu mulai lagi loncat-loncat ditempat sampai hitungan 8, dan loncat lagi setinggi-tingginya ke atas serta putar badan ke kanan 180°.






[1] Bambang Sujiono, Dkk, Materi Pokok Metode Pengembangan Fisik;1-12; PGTK2302 (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), hlm. 4.7.
             [2] http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-785-782834009-4.%20bab%20ii.pdf . diakses pada tanggal 8 april 2015.

[3] Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 129.
[4] Sri Rahayu Haditomo, Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagiannya, (Yogyakarta: Gajah Mada University, 2006), hlm. 176.
[5] Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan Sutu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, (Jakarta: Erlangga, 1980), hlm. 112.
[6] Bambang Sujiono, Dkk, Materi Pokok Metode Pengembangan …, hlm .6.3.
[7] Bambang Sujiono, Dkk, Materi Pokok Metode Pengembangan …, hlm .4.11.
[8] ibid, hlm. 5.14.
[9] Siti Rahayu Haditono, Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam…., hlm. 107.
[10] Desmita, Psikologi Perkembangan..,hlm. 129.
[11] Bambang Sujiono, Dkk, Materi Pokok Metode Pengembangan …, hlm .5.14.
[12] Ibid., hlm .6.4.
[13] Ibid., hlm. 5.25.
[14] Ibid., hlm. 6.5-6.6.
[15] Ibid., hlm. 5.27
               [16] Agus Mahendra, Perkembangan Gerak Manipulatif, http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/196308241989031-AGUS_MAHENDRA/MODUL_UT_2006_Agus_Mahendra/Modul_5.pdf hlm. 5.3 diakses tanggal 8 april 2015
                                                                                                                                                  
[17] Bambang Sujiono, Dkk, Materi Pokok Metode Pengembangan …, hlm. 6.7.
[18] Agus Mahendra, Perkembangan Gerak Manipulatif, http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._..... hlm. 5.5
[19] Agus Mahendra ,Pperkembangan Gerak Manipulatif, http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR.....hlm. 5.7.
[20] Ibid., hlm. 6.8.

Strategi Branding Enterpreneur / strategi merek pada pendidikan

Strategi Branding Enterpreneur

  Strategi Branding Enterpreneur Silahkan akses di artikel saya yang terbit di jurnal golden age pendidikan anak usia dini universitas islam...